Suatu pagi, setelah latihan rutin bersama teman seteam menjelang piala porboki pelatih neo febrianto kepala tim PSTR tegal rejo neo febrianto tiba2 memanggil saya.ditengah lapangan,,dibawah terik matahari dan dalam keadaan bercucuran keringat,kami melakukan sebuah pembicaraan yang sangat serius..
Dalam pembicaraan ini, saya dan neo febrianto membuat sebuah kesepakatan Sebuah kesepakatan yg jujur akan menjadi sesuatu yg sangat berat bagi saya. Akan tetapi kesepakatan tersebut, terjadi atas dasar sebuah profesionalisme. Atas dasar jiwa profesional Alfred sebagai pelatih dan juga jiwa profesionalisme saya sebagai pemain, yg tentunya harus kami berdua hargai dan junjung dengan sangat tinggi..Di bawah ini akan saya lampirkan isi dari percakapan kami saat itu, sebuah percakapan yg mungkin tidak dapat saya ingat secara detail, akan tetapi secara garis besar tentu saya sangat pahami dan mengerti betul..
Ini adalah gambaran dari percakapan kami saat itu:
pelatih:rivaldi, selama 3 bulan kita bekerja sama. Tentu kamu sudah sangat mengenal karakter saya, begitu juga sebaliknya. Saya adalah pelatih yg jujur, berbicara terbuka dan langsung. Saya bukan tipe pelatih yg suka berbicara di belakang..
Saya : Iya coach, saya tau betul akan hal tersebut..
pelatih:Ok bagus kalo begitu. Hari ini, saya harus mengatakan dengan jujur jika kamu tidak berhasil menjadi bagian dari 11 pemain inti dipiala porboki nanti
Mendengar kalimat tersebut seketika lidah saya menjadi kelu, rahang saya serasa kaku dan membeku saat itu. Jelas ini bukanlah kabar yg mudah untuk didengar dan diterima. Beberapa saat kemudian hanya sebuah kata keluar dari mulut saya "Ok". Dan kemudian Riedl pun kembali berkata:
pelatih:Asal kamu tau rivaldi,jika saya masih membutuhkan kamu. Sampai kapanpun, kamu akan tetap menjadi kapten dan pemimpin dari tim ini. Tidak ada yg perlu di ragukan mengenai hal tersebut. Akan tetapi saya tidak dapat berjanji, apakah kamu akan turun dalam setiap pertandingan di Piala porboki nanti
Saya : Sebagai pemain, saya akan selalu menghargai dan menghormati keputusan anda sebagai pelatih, apapun itu. Walaupun sejujurnya hal tersebut tidak akan mudah bagi saya..
pelatih:Jadi, kamu dapat menerima keputusan saya..??Saya : Bisa coach, tidak ada masalah dengan hal tersebut. Anda mungkin baru mengenal saya selama 3 bulan di tim nasional. Akan tetapi asal anda tahu, bahwa komitmen saya untuk tim nasional akan selalu 100%. Dan saya harap anda tidak meragukannya..
pelatih: Satu hal yg kamu harus tau rivaldi,jika semua orang dalam tim ini adalah manusia-manusia yg bebas. Setiap orang boleh pergi jika merasa tidak puas atau tidak nyaman, dan itu juga berlaku buat kamu dan juga saya. Jadi jika kamu merasa tidak puas dengan keadaan ini, kamu berhak untuk meninggalkan tim ini, dan saya akan sangat menghormati keputusan kamu tersebut. Bagaimana..??
Saya : Tidak coach...!!! Apapun konsekuensinya, saya akan tetap berada di sini. Kecuali jika anda meminta saya untuk meninggalkan tim ini, maka saya akan segera mengemas barang-barang saya dan pulang menemui keluarga saya..
pelatih :Mungkin kamu juga akan mengalami banyak masalah dengan wartawan yg mungkin akan coba untuk memancing perdebatan antar kamu dan saya. Karena sebagai pemain senior, kamu hanya menjadi cadangan. Apakah kamu siap dengan hal tersebut..??
Saya : Tidak ada masalah dengan hal tersebut coach, lagipula sudah sejak lama hubungan saya dengan wartawan memang tidak berjalan dengan baik. Anda tidak perlu khawatir dengan hal tersebut, saya sudah terbiasa dalam menghadapi hal-hal tersebut..
pelatih : Ok kalau begitu. Apakah kamu juga bersedia untuk membantu saya untuk mengatur, menjaga serta memimpin tim ini sebagai kapten, walaupun mungkin kamu tidak akan bermain sebagai pemain utama..??
Saya : Saya akan selalu berusaha memberikan hal terbaik yg saya mampu untuk :untuk tim nasional dan untuk negara saya coach. Dapat saya pastikan itu..
, saya tau kamu adalah pemain besar yg juga berjiwa besar.. (Dan kamipun bersalaman)
Seketika hati saya bergemuruh, suhu badan saya memanas, keringatpun semakin membasahi sekujur tubuh saya yg memang sudah basah kuyup dengan keringat selama latihan tadi. Kekecewaan sayapun membuncah. Sebuah kekecewaan yg sama sekali tidak berhubungan dengan seorang pelatih asal bandung bernama neo febrianto tersebut
Setiap pemain pasti ingin bermain secara reguler, dan ketika seorang pemain gagal menjadi bagian dari 11 pemain utama, maka sangat wajar jika orang tersebut kecewa (Tentu kecewa dalam arti yg positif). Kekecewaaan saya, lebih tertuju kepada diri saya sendiri. Iya, saya kecewa terhadap diri saya yg tidak mampu mengeluarkan permainan terbaik saya, sehingga harus kalah bersaing dengan striker-striker yg lain. Jadi sama sekali tidak berhubungan dengan kepemimpinan neo sebagai pelatih, sekali lagi tidak ada..
Dalam perkembangannya,neo juga menjelaskan kepada saya. Jika dia telah menyiapkan saya sebagai pelapis bagi robby saputra(elang)
Dia juga mengatakan, jika dia tidak akan pernah berpikir untuk memasang saya secara bersamaan dengan robby di lini depan PSTR
Menurut neo,tipe bermain saya dan robby sama.Tentu secara strategi akan sangat merugikan jika memasang pemain dengan tipe yg sama dalam satu lapangan, dan untuk hal tersebut saya sendiri sangat setuju. Sehingga, jika nantinya saya bermain, maka saya akan berpasangan dengan budi,ilyyas atau yongki.Serta satu hal lagi yg neo tegaskan kepada saya adalah, bahwa dia hanya akan memasangkan saya dengan robby pada saat-saat yg memang sangat-sangat genting..Maka selama piala porboki digelar,sayapun melakukan apa yg menjadi tugas saya di dalam tim ini. Memimpin tim ini baik di dalam maupun di luar lapangan, saya hanya tidak memimpin mereka ketika pertandingan resmi di gelar, karena hal tersebut menjadi kewenangan yongki.Kedisiplinan semua pemain dalam apapun kesempatannya adalah menjadi tanggung jawab saya...
Saat terjadi hal-hal yg tidak sesuai dengan aturan dan ketentuan tim, maka orang pertama yg harus berhadapan dengan neo adalah saya.Suatu contoh, ketika rommy sempat terlambat makan siang karena ketiduran,neo sempat menegur dengan keras rommy dengan berkata demikian, "rommy , jika kamu mau tidur, set alarm kamu agar tidak terlambat. Dan jika kamu masih ragu jika tidak terbangun, kamu bisa tlp kapten (Saya) untuk meminta bantuan agar di bangunkan saat makan siang. Kesalahan-kesalahan mendasar seperti ini jelas tidak dapat saya terima rommy"..
Sesaat setelah pertandingan selesai,neo kembali memanggil saya dan berkata demikian :
rivaldi (_._._) (_._._) (_._._._._) (_._._._._._), (_._) (_) (_._._._) (_._._._._._) (_._) (_._._._) (_._._._) and (_._._) (_._._._) (_._._._._._) (_._) the league. (_._._) will be (_._._._) (_._._._) (_._)...Sebuah kalimat, yg sejujurnya semakin memotifasi diri saya untuk terus berjuang bersama PSTR di masa-masa yg akan datang..Lebih daripada itu semua, bukankah sudah seharusnya setiap pemain berlaku demikian. Menghormati apapun keputusan staff pelatih, walaupun sejujurnya mungkin sangat pahit bagi kita. Saya rasa setiap pemain juga tidak berhak untuk berbuat sesuatu hal negatif, yg dapat mempengaruhi suasana tim kearah tidak kondusif. Karena dengan begitu, maka kita telah menghargai dan menghormati seluruh komponen dalam tim itu sendiri...